Disini saya
memposkan naskah drama yang berjudul KORUPSI. Naskah drama hanya diperankan
oleh 3 orang saja. Kenapa hanya 3 orang? Karena karakter yang berada dalam tokoh
ini, tidak terlalu banyak perannya. Baiklah silahkan disimak saja naskah
dramanya, bila ada kekurangan dalam pembuatan naskah ini, saya minta maaf. Langsung
saja.
KORUPSI
Tema: Bagaimana menangani korupsi secara adil
Kelompok : 7
Kelas : XI IPA 5
Anggota
1. M. Irsyad : (teman
Tomi & Polisi 1)
2. Ryan : (Hakim, bos & polisi 2)
3. Tomi Hartanto : (koruptor)
Sinopsis: Cerita ini berawal dari seseorang
yang ingin cepat kaya. Orang itu bernama Tomi, dan dia pun mengikuti nasehat
kawannya untuk melakukan tindakan korupsi. Setelah dia mencobanya, akhirnya dia
semakin terjerumus dalam tindakan korupsi. Setelah beberapa bulan dia korupsi,
akhirnya ketahuan juga tindakan yang ia lakukan. Dan akhirnya dia dilaporkan
kepolisi, lalu kawannya yang menjerumuskan menyogok hakim yang akan menyidangi
dia nanti. Akan tetapi usaha kawannya gagal dan dia pun dihukum penjara selama
20 tahun dan semua hartanya di sita oleh Negara.
Adegan 1 (Rumah)
Suatu hari
Irsyad berkunjung kerumah Tomi, dan mereka berdua sedang asik
berbincang-bincang.
Irsyad : “Hey, bagaimana kabarmu sekarang?”
Tomi : “Alhamdulillah kabar saya baik.”
Irsyad : “Trus bagaimana kabar pekerjaanmu sekarang?”
Tomi : “Baik-baik saja, memang ada apa?”
Irsyad : “Tidak, cuma nanya aja. Oh ya, kamu pengen
cepet kaya apa tidak?”
Tomi : “Maulah, setiap orang pasti ingin cepet
kaya lah.”
Irsyad : “Bener kamu Tom. Kamu ingin cepat kaya?”
Tomi :
“Iya lah, emang bagaimana caranya (berbisik-bisik). Pake jin, tuyul, apa pake
babi ngepet?”
Irsyad : “Yaelah, jaman sekarang masih pake cara
gituan.”
Tomi : “Trus caranya gimana dong?”
Irsyad : “Korupsi dong bro.”
Tomi : “Ha… (kaget). Masa caranya korupsi si, apa
tidak ada cara lain?”
Irsyad : “Ada banyak, tapi caranya yang paling mudah
ya korupsi itu lah.”
Tomi : “trus ntar kalau ketahuan, pasti masuk
penjara.”
Ditengah-tengah
pembicaraan mereka berdua, tiba-tiba Riyan pun datang kerumah Tomi dan iapun
mengetuk pintu rumahnya.
Riyan : “Assalamualaikum.”
Tomi : “Waalaikumsalam.”
Tomi pun
membukakan pintu.
Tomi : “Oh kamu Yan. Saya pikir siapa.”
Riyan : “Ya Tom, ngomong-ngomong kabarmu sekarang
gimana Tom?”
Tomi : “Baik-baik saja. Trus kabar mu sendiri
bagaimana?”
Riyan : “Baik juga kok Tom.”
Tomi : “Yaudah kita masuk kedalam saja, gak enak
ngomong diluar!”
Lalu, Riyan
pun diajak masuk kedalam dan Riyan bertemu dengan kawan lamanya yaitu Irsyad.
Riyan : “Eh ada kamu toh Syad disini.”
Irsyad : “Ya. Oh ya dah lama ni kita tidak bertemu
Yan.”
Riyan : “Iya nih.”
Tomi : “Yaudah, kalian berdua ngobrol-ngobrol
saja dulu. Saya mau kebelakang sebentar.”
Riyan : “Ya Tom.”
Tomi pun
pergi kebelakang, dan mereka berduapun melanjutkan pembicaraannya.
Irsyad : “Kamu kemana saja Yan? kok dah lama banget
kamu tidak ada kabarnya.”
Riyan : “Aku gak kemana-mana kok.”
Irsyad : “Ngomong-ngomong kamu sekarang kerja
dimana?”
Riyan : “Aku kerja jadi Hakim.”
Irsyad : “Oh begitu.” (berhenti sejenak)
Riyan :
“Ya, oh yaudah, saya mau pulang dulu. Ngomong-ngomong Tomi lama banget
kebelakangnya.”
Setelah Riyan berbicara seperti itu, tiba-tiba
Tomi pun datang menghampiri mereka berdua.
Tomi : “Maaf ya, saya agak lama kebelakangnya.”
Riyan : “Ya, Gapapa kok Tom, oh ya saya mau pulang
dulu.”
Tomi : “Ya, lain kali saya main kerumah kamu
dah.”
Riyan : “Iya.”
Irsyad : “Yaudah, saya juga mau pulang ni, besok kita
lanjutkan lagi pembicaraan yang tadi.”
Tomi : “Ya, yaudah, kalian berdua hati-hati ya.”
Riyan &
Irsyad : “Yoi bro.”
Riyan dan
Irsyad pun pulang dari rumah Tomi.
Adegan 2 (Kafe)
Keesokan
harinya Tomi dan Irsyad bertemu di kafe tempat biasa Irsyad makan.
Tomi : “Hey Syad, kamu dah lama nunggunya?”
Irsyad : “Gak, saya juga baru sampe kok.”
Tomi : “Yaudah, kemarin pembicaraan kita sampe
mana ya, saya lupa.”
Irsyad : “Saya juga lupa. Kamu dah tau cara nya
korupsi Tom?”
Tomi : “Mana saya tau, saya kan belum pernah
korupsi.”
Irsyad : “Yaudah saya kasih tau caranya dah.”
Tomi :
“Caranya gimana Syad?”
Irsyad : “pertama kamu harus bersikap baik didepan atasan mu, nah ntar
kalau kamu dah bisa ngambil hati bos kamu, pasti kamu bakal menjadi orang
kepercayaan bos kamu. Nah kalau sudah begitu ntar saya kasih tau lagi dah.”
Tomi :
“Oh begitu. Saya coba dulu dah.”
Irsyad : “Yaudah. Lain kali kita bertemu lagi.”
Tomi :
“Sip bro.”
Akhirnya
Tomi dan Irsyad pun berpisah dari tempat dimana mereka bertemu, dan Tomi pun
mencoba cara yang diberikan oleh kawannya tersebut. Selagi Tomi mencoba cara
yang diberikan oleh Irsyad. Irsyad pun pulang kerumahnya.
Adegan 3 (Taman)
Keesokan
harinya Irsyad pun ingin sekali pergi ketaman, dan akhirnya dia pergi ketaman
sekalian dia sambil berolahraga.
Irsyad : “Ternyata asik juga ya jalan-jalan ditaman, udaranya sungguh
sejuk.” (berbicara sendiri)
Sambil dia jalan-jalan, tiba-tiba dia melihat
kawannya yang sedang asyik duduk dibangku taman dan dia pun langsung menghampiri
kawannya tersebut.
Irsyad : “Hey, bengong saja ntar kesambet loh.”
(menepuk pundaknya)
Riyan : “ha… (kaget) oh kamu Syad.”
Irsyad : “Ya lah, abisan tadi saya ngeliat kamu diam
saja. Kamu ngapain duduk sendirian?”
Riyan :
“Saya lagi pusing, kasus yang saya tangani hampir semuanya tentang korupsi.
Orang jaman sekarang lebih suka mencari uang dengan cara korupsi. Kalau begini
trus penjara bisa penuh.”
Irsyad : (diam)
Riyan :
“kamu kenapa Syad, kok kamu malah diam saja?”
Irsyad : “gak ada apa-apa kok. Yaudah saya mau lanjutin olahraganya, kamu mau
ikit olahraga bareng atau tidak?”
Riyan :
“Yaudah, yu kita jalan sekarang saja!”
Akhirnya mereka berdua berolahraga
bersama.
Adegan 4 (Kantor)
Sudah hampir
seminggu Tomi mencoba cara Irsyad, saat ini dia sudah menjadi orang kepercayaan
bosnya. Pada suatu hari Tomi pun diberi uang oleh bosnya untuk membayar pajak
perusahaan milik bosnya. Tetapi dia tidak membayarkannya dan ia pun bermaksud
untuk mengambilnya.
Tomi :
“Lumayan ni uang, banyak juga. Dari pada ni uang buat bayar pajak mending buat
saya aja dah.” (berbicara sendirian)
Lalu Tomi
pun membuat surat tanda bahwa perusahaan
sudah membayar pajak. Tiba-tiba ia pun dipanggil oleh bosnya, dan bosnya ingin
meminta tanda pembayarannya.
Bos : “Tomi apakah uang pajak perusahaan sudah
kamu bayarkan?”
Tomi : “Sudah bos.”
Bos : “Bagus, trus mana tanda pembayarannya?”
Tomi : “Ini bos tanda pembayarannya.” (gemetaran
saat memberikan suratnya)
Bos : “Oh ternyata sudah kamu bayar, yasudah
kamu sekarang kembali bekerja!”
Tomi : “Baik bos.”
Setelah Tomi
diberi kepercayaan dari bosnya, Tomi pun selalu mengambil uang pajak kantor
perusahaan bosnya.
Setelah beberapa
bulan berlalu, perusahaan bosnya pun mendapat surat dari kantor pajak, yang
berisi bahwa perusahaan tidak membayar pajak selama lima bulan secara
berturut-turut. Akhirnya Tomi pun dipanggil oleh bosnya untuk keruangannya.
Tomi : “Ada apa bos memanggil saya kesini?”
Bos :
“Saya mau Tanya sama kamu, uang yang saya berikan untuk bayar pajak perusahaan
kamu kemanakan?” (nada tinggi)
Tomi :
“Sudah saya bayarkan kok bos.” (gemetaran)
Bos :
“Jangan bohong kamu, kamu sekarang saya pecat dari perusahaan…” (nada tinggi)
Tomi :
“Tapi kenapa saya di pecat?”
Bos :
“Kamu cepat pergi dari ruangan ini!” (marah)
Tomi :
“Baik bos”
Lalu Tomi
pun dipecat dari kantor, dan akhirnya ia pun pulang kerumah.
Adegan 5 (Rumah Tomi)
Tiba-tiba
ada dua polisi yang berbadan tegap pun datang kerumah Tomi untuk menangkapnya. Tomi
pun membukakan pintu dan ia pun kaget.
Polisi 1 : “Apa anda Tomi?”
Tomi : “Ya benar saya sendiri. Memang ada apa
ya?”
Polisi 1 : “Anda kami tahan.”
Tomi : “Kenapa saya ditahan pak?”
Polisi 2 : “Nanti biar kamu jelaskan lagi dikantor, ayo
kita bawa dia.”
Adegan 6 (Kantor polisi)
Akhirnya Tomi
pun ditahan dikantor polisi. Irsyad pun datang ke kantor polisi untuk menemui
kawannya.
Irsyad : “Tomi sabar ya, ntar saya coba sogok hakimnya dah biar hukuman
kamu menjadi ringan.” (berbisik-bisik)
Tomi :
“Tolongin saya banget ya Syad, Saya nyesel melakukan ini.”
Irsyad : “Iya slow aja bro, lagi pula besok yang bakal jadi hakimnya si
Riyan.”
Tomi :
“Semoga aja dia mau nolongin saya ya.”
Irsyad : “ya.”
Adegan 7 (Rumah Riyan)
Irsyad pun
menemui Riyan dirumahnya, dan dia pun meminta Riyan agar memberi hukuman yang
ringan untuk Tomi.
Irsyad : “Aasalamualaikum.”
Riyan : “Waalaikunsalam.”
Irsyad : “Riyan kamu mau nolongin Tomi apa gak?”
Riyan : “Tolongin apa?”
Irsyad : “Besok kan kamu jadi hakim yang menangani kasusnya Tomi, nah kamu
buat ringan aja hukumannya.”
Riyan : “Gak bisa lah. Saya hanya mengikutu Undang-Undang
yang berlaku saja.”
Irsyad : “Yaudah dah.”
Riyan pun
tidak ingin menolong Tomi dan akhirnya Irsyad pun pulang kerumahnya.
Adegan 8 (Pengadilan)
Keesokan
harinya Tomi pun akan di sidang, dan tanpa disangka oleh Tomi, ternyata yang
menjadi hakim dalam persidangannya adalah kawannya sendiri yaitu Riyan, dan
persidanganpun akan dimulai.
Riyan : “Persidangan ini saya buka.” (sambil
memukul meja)
Tomi : (diam saja)
Riyan : “Saudara Tomi, apa benar anda
menyelewengkan dana perusahaan milik bos kamu?”
Tomi : “Iya.” (menundukkan kepala)
Riyan : “Kenapa kamu menyelewengkan dana tersebut?”
Tomi : “Saya ingin cepat kayak.” (menundukkan
kepala)
Riyan :
“Kamu saya jatuhi hukuman 20 tahun penjara dan semua harta kamu disita.”(menunduk
kepala)
Tomi :
(diam)
Riyan :
“Dengan demikian kasus persidangan ini saya tutup.” (memukul meja)
Dan akhirnya Tomi pun di penjara
selama 20 tahun dan semua hartanya disita.
Kesimpulannya : janganlah sekali-kali kita melkukan
korupsi , karena kalau kita sudah sekali terjerumus kedalm tindak korupsi, kita
akan selalu ingin terus melakukannya. Sepintar-pintarnya kita menyembunyikan
bangkai, pasti bangkai itu akan dapat ditemukan. Sama saja dengan para
koruptor.
SUMBER : TOMI HARTANTO